Time for Setting New Goals: Mencapai Tujuan

Hari pertama di bulan baru tiba. Tidak terasa ya, kita sudah memasuki bulan keenam, padahal rasanya baru kemarin kita merayakan pergantian tahun. Apa yang sudah kita capai hingga hari ini? Apakah sebagian resolusi tahunan yang telah kita susun di awal tahun sudah ada yang tercapai? Berapa banyak yang telah tercapai? Berapa banyak yang masih membutuhkan usaha keras untuk mencapainya?

Banyak di antara kita yang menyusun begitu banyak rencana di awal tahun dan berharap di tahun yang baru kita menjadi lebih produktif, banyak impian dan harapan yang tercapai, menjadi lebih fokus dalam berkarya dan bekerja, juga menjadi lebih produktif. Pada akhirnya, target utama yang ingin dicapai setiap orang adalah menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki kehidupan dan usaha yang lebih baik, atau menjadi lebih sukses dan kaya. Masalahnya sekarang, bagaimana kalau ada banyak rencana yang telah disusun tadi ternyata belum terealisasi? Apa yang harus dilakukan jika rentang waktu untuk menyelesaikan suatu rencana menjadi berkurang?

7 Cara Mencapai Tujuan

Misalnya, kita berencana akan pergi berlibur di akhir tahun dengan pasangan kita ke salah satu tempat eksotis, Maldives. Dana liburan sudah diperhitungkan matang-matang agar liburan kita tidak terganggu hanya gara-gara kekurangan dana. Dan agar liburan bisa terlaksana sesuai rencana, kita dan pasangan berjanji akan mulai menabung mulai bulan pertama di tahun baru dengan nominal yang telah ditentukan. Selain itu, kita juga menentukan proyek yang dijadwalkan selesai bulan November harus benar-benar terealisasi sehingga kita bisa cuti lebih panjang di akhir tahun.

Fakta yang terjadi: hingga bulan kelima, baik kita maupun pasangan baru 2 kali menyisihkan uang untuk dimasukkan ke tabungan. Proyek besar yang harusnya selesai bulan November dipastikan tidak akan selesai karena hingga hari terakhir bulan Mei, kita baru merealisasikan 10 persen dari target keseluruhan. Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan? Apakah membatalkan liburan? Membuat rencana baru? Atau memilih menjalani saja tanpa ada rencana?

Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan agar setiap rencana bisa terealisasi:

Evaluasi Tujuan Utama yang Ingin Dicapai.

Sebelum kita memutuskan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, coba tanyakan sekali lagi pada diri kita, apakah tujuan itu penting untuk direalisasikan? Kembali ke kasus mengenai liburan ke Maldives. Apakah liburan itu penting untuk direalisasi sementara kita tahu kondisi keuangan kita tidak memungkinkan? Kita harus mampu membedakan tujuan yang merupakan pencapaian positif dengan tujuan yang hanya untuk meningkatkan prestise dan menunjang gaya hidup saja. Jika tujuan yang telah ditetapkan terasa tidak realistis, ada baiknya kita mengganti tujuan yang ingin dicapai. Lalu, susunlah rencana terbaik agar tujuan kali ini bisa kita capai.

Contoh: Proyek besar yang harusnya selesai bulan November perlu benar-benar direalisasi karena pemberi proyek hendak memulai proyek baru tahun depan dan jika kita sukses merealisasikan proyek pertama, ada kemungkinan kita akan mendapatkan proyek selanjutnya. Apakah dalam waktu 6 bulan kita bisa mengejar ketertinggalkan kita dalam menyelesaikan proyek itu? Apa saja yang harus dilakukan? Susunlah setiap rencana dengan sebaik mungkin dan aturlah tenggat waktu untuk setiap proses pengerjaan yang harus dilalui.

Tinjau Ulang Target Harian dan Capai Satu Demi Satu.

Untuk dapat menyelesaikan satu pekerjaan besar, kita pasti punya serangkaian tugas kecil yang harus kita selesaikan dulu. Contoh sederhananya, kita ingin menerbitkan buku yang tebalnya 150 halaman. Agar impian ini terwujud, kita harus menulis setiap hari minimal 5 halaman, setelah terkumpul sebanyak 150 halaman, kita perlu membaca ulang, melakukan editing, revisi, dan kemudian mengirimkannya ke penerbit. Proses masih berlanjut di penerbit sampai akhirnya ada keputusan naskah itu benar-benar bisa diterbitkan menjadi buku. Lihat, kan, rangkaian tugas kecil yang harus diselesaikan dulu, baru tujuan utama bisa tercapai?

Oleh karena itu, tinjau kembali target harian yang kita tetapkan setiap hari dan berusahalah untuk mencapainya satu demi satu. Jika kita ingin bisa liburan di akhir tahun dengan dana yang tersedia, cobalah menabung setiap hari sesuai dengan kemampuan. Lalu, atur setiap pekerjaan harian yang berhubungan dengan proyek utama agar bisa tercapai satu demi satu. Sama halnya dengan target punya buku dalam waktu satu bulan maka buatlah jadwal menulis minimal 5 halaman setiap hari dan usahakan dalam satu hari tersebut memang kita benar-benar telah menulis 5 halaman.

“Terkadang, tujuan hidup terbesar kita tampak begitu luar biasa. Kita jarang melihatnya sebagai serangkaian tugas kecil yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” kata Jack Canfield dalam bukunya yang berjudul The Success Principles: How to Get from Where You Are to Where You Want to Be.

Tulis Dalam Skala Prioritas.

Ingatan manusia itu terbatas. Pagi hari, kita bisa saja masih ingat tugas mana saja yang harus diselesaikan. Begitu tiba di tempat kerja dan bertemu banyak orang, atau saat siang hari kita makan siang bersama klien mengenai rencana kerja sama baru, kita dipaksa untuk mengingat hal-hal baru. Tanpa kita sadari, ada beberapa hal penting yang terlupakan akibat banyaknya informasi baru yang harus disimpan. Anda pasti juga pernah mengalami masalah lupa ini, kan?

Untuk mencegah tertundanya pekerjaan akibat kita lupa atau jadwal yang bentrok, alangkah baiknya mulai sekarang kita menuliskan target-target harian, target bulanan, dan target jangka panjang. Usahakan untuk menuliskannya dengan skala prioritas. Target atau tugas yang membutuhkan perhatian khusus, mendesak, dan penting, letakkan di bagian pertama, kemudian disusul dengan tugas penting lainnya, tetapi tidak mendesak. Bagian paling bawah catatan sertakan 1-2 tugas yang bisa dikerjakan kapan saja. Jadi, kalau ternyata di hari itu kita masih memiliki waktu luang karena pekerjaan penting lainnya telah selesai, maka 1-2 pekerjaan di catatan paling akhir ini bisa kita kerjakan. Hitung-hitung, seperti mencicil pekerjaan sehingga proses mencapai tujuan yang kita lakukan menjadi lebih cepat.

Milestone Tujuan yang Tak Selalu Dalam Bentuk Garis Lurus

Pahami Jalan Untuk Mencapai Tujuan Tidak Selalu Lurus.

Untuk mencapai kesuksesan, jalan yang kita lalui tidak selalu lurus dan mulus. Dalam prosesnya, akan ada banyak hal yang harus kita hadapi, entah berupa masalah, tantangan, persaingan, kegagalan, dan sebagainya. Meski jalan yang dilalui berkelok-kelok dan tidak mulus, tetaplah berjalan. Jangan mudah menyerah hanya karena terpaksa ‘mengambil jalan’ sedikit memutar untuk mencapai tujuan. Analogi sederhananya, kita hendak pergi ke suatu tempat. Karena jalan yang biasanya sedang ditutup karena ada perbaikan jalan, kita terpaksa mengambil jalan memutar. Sedikit lebih jauh memang, tetapi tujuannya tetap sama. Malah terkadang, saat jalan memutar ini kita malah bertemu dengan rekan lama yang akhirnya menjadi relasi, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, atau bisa saja ada hal buruk lain yang membuat kita berputar lebih jauh lagi. Intinya, jalan apa pun yang kita lalui, tetaplah fokus pada tujuan utama yang hendak kita capai. Percayalah, Anda akan semakin tangguh dalam proses mencapai tujuan jika Anda mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap tantangan yang ada. Tidak perlu cepat-cepat sampai tujuan kalau pada akhirnya Anda tumbang karena belum siap menghadapi tantangan yang lebih besar.

Menurut Rich Christiansen dalam bukunya yang berjudul The Zig Zag Principle, jalan menuju sukses seringkali bukan berupa jalan yang lurus. Pengalihan dan jalan memutar memang sering membuat frustasi, tetapi kalau berhasil melewatinya, saya menjadi stabil dan lebih tangguh. Di sisi lain, saya sering pula berlari ke tujuan dengan kecepatan tinggi dan akhirnya berakhir dengan kegagalan.

Manfaatkan Jaringan Pertemanan

Networking itu penting, tidak hanya dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam kehidupan secara umum. Ketika kita memiliki jaringan pertemanan yang luas dan solid, ada banyak peluang yang bisa kita dapatkan. Tidak hanya itu, kita juga bisa memberikan peluang kepada mereka. Di saat yang sama, pertukaran ilmu pengetahuan, informasi, bahkan pertukaran keahlian, bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lebih sering.

Kembali ke permasalahan proyek yang harus selesai di bulan November yang tadi sudah kita bahas. Anggaplah proyek tersebut adalah proyek pembangunan rumah. Jika hanya mengandalkan tim kita sendiri, kemungkinan besar sulit merealisasikan pembangunan rumah dua tingkat dalam waktu enam bulan. Lalu kita ingat, salah satu kenalan dalam jaringan pertemanan kita juga merupakan kontraktor bangunan serta memiliki tim desain interior. Ajak teman tersebut bekerja sama dan jika kesepakatan tercapai, bukan hal mustahil proyek tersebut selesai di bulan November.

Delegasikan.

Dalam mencapai tujuan, kita harus benar-benar fokus dan berkomitmen pada rencana yang telah disusun, terutama yang berkaitan dengan pencapaian target harian. Jika kita terlalu sering melakukan multitasking untuk pekerjaan-pekerjaan yang sama sekali tak berhubungan dengan tujuan yang kita capai, alhasil langkah kita dalam mencapai tujuan tersebut bisa saja tersendat.

Contoh, hari ini Anda punya satu pekerjaan berkaitan dengan editing video dengan bayaran yang cukup mahal karena harus selesai sore harinya. Di saat yang sama, Anda kebetulan masih punya tanggung pekerjaan yang juga harus selesai hari ini, namun tinggal proses finishing dan pengecekan akhir saja. Daripada Anda berusaha mengerjakan kedua pekerjaan ini berbarengan, alangkah baiknya kalau pekerjaan yang tinggal proses finishing Anda serahkan dulu ke asisten Anda, sementara Anda fokus pada editing video.

Lakukan Sampai Selesai.

Kenapa banyak pekerjaan yang tertunda? Kenapa Anda sulit mencapai tujuan? Jawaban dari dua pertanyaan ini sering kali berhubungan dengan selesai tidaknya pekerjaan. Banyak calon penulis yang memiliki impian menjadi seorang penulis, menyusun rencana berkaitan dengan proses menyelesaikan naskah, bahkan sudah menetapkan tenggat waktu naskah harus selesai. Tetapi berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun kemudian, impian menjadi seorang penulis itu tidak pernah terwujud karena orang itu tidak melakukan setiap rencananya sampai selesai. Ada pula orang yang ingin membeli rumah dan bertekad menabung setiap bulan dengan nominal tertentu. Lalu ketika salah satu pusat perbelanjaan mengadakan obral besar-besaran, rencana pun tinggal rencana dan rumah impian tak kunjung terbeli,

Pada akhirnya, tercapai tidaknya tujuan yang kita impikan berkaitan erat dengan sanggup tidaknya kita melalui setiap proses, setahap demi setahap, menuju tujuan tersebut. Jika kita berhenti di tengah jalan, maka tujuan itu tidak akan pernah benar-benar terwujud. Tetapi jika kita terus melangkah, meski harus berkali-kali memutar, meski harus jatuh bangun, kita bisa benar-benar mewujudkannya, bahkan terkadang hasilnya jauh melampaui yang kita harapkan.

Jadi, apa tujuan yang ingin Anda capai di akhir bulan ini?
Langkah apa saja yang perlu Anda lakukan agar bisa mencapai tujuan tersebut?

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

2 pemikiran pada “Time for Setting New Goals: Mencapai Tujuan”

  1. Keren blognya mba Monic, kalo target saya akhir bulan sih cuma “Bisa pulang kampung berangkat dengan selamat, pulang juga selamat” simpel kan 😀

    Balas
    • Aamiin. Ikut mendoakan ya biar Mas Irwin bisa pulang kampung dengan selamat dan bisa balik lagi ke Jakarta dengan sehat pula, jadi kita bisa kumpul2 lagi. Goal yang simpel malah bikin satu per satu tujuan kita tercapai kok, Mas. Tetap semangat dan sukses selalu yaa

      Balas

Tinggalkan komentar