Siapkan Kecerdasan Multitalenta si Kecil Sejak Dini

Anak-anak adalah generasi masa depan. Semakin maju teknologi dan semakin modern dunia, tentu dibutuhkan generasi multitalenta agar mereka bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal dari yang lain. Sebagai orang tua, kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak, termasuk masa depan dan kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak kita. Tentu agar kehidupan dan masa depan yang baik tadi tercapai, kita perlu membantu anak-anak kita agar tumbuh menjadi orang dewasa yang cerdas dan multitalenta. Lalu bagaimana caranya siapkan kecerdasaran multitalenta si kecil sejak dini?

Mengungkap 4 Faktor Pembentuk Anak Generasi Multitalenta.

Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Departemen Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo/FK Unair Surabaya, mengungkapkan ada 4 Faktor Pembentuk Anak Generasi Multitalenta.

Dr. Ahmad Suryawan mengumpamakan sebuah perisai yang terbagi menjadi empat bagian sebagai hal penting yang dimiliki seorang anak. Keempat bagian itu, yakni: (1) Perkembangan Otak, (2) Sistem Pertahanan Tubuh, (3) Tumbuh Kembang Optimal, dan yang terakhir adalah (4) Kesehatan Saluran Cerna.

Empat Bagian Perkembangan Otak
Empat Bagian Perkembangan Otak

Perkembangan Otak

Masih menurut dr. Suryawan, kecerdasan anak bukanlah sesuatu yang terbentuk secara alami, sederhana, dan bisa terjadi secara mendadak, melainkan membutuhkan proses yang panjang dan perhatian khusus dari orang tua. Dalam hal ini, ada peranan orang tua yang terlibat dalam pembentukan kecerdasan tersebut dan prosesnya sebaiknya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Dan salah satu organ utama serta paling penting, yang menentukan kecerdasan anak, adalah otak.

Teknologi modern saat ini telah banyak melakukan penelitian dan hasilnya pembentukan otak anak terjadi sangat cepat selama masa kehamilan hingga usia 5 tahun pertama setelah anak lahir ke dunia. Jadi, sejak dalam kandungan pula orang tua, dalam hal ini ibu, bisa memperhatikan asupan nutrisi yang cukup dan baik, agar mendukung perkembangan otak janin dan mampu memenuhi nutrisi dan gizi sehingga pertumbuhan dan perkembangan otak mencapai hasil maksimal.

Perkembangan Otak Anak
Perkembangan Otak Anak

Dua komponen utama yang berperan besar dalam pembentukan otak pada usia dini adalah:

  • Nutrisi.

Nutrisi berperan penting untuk membangun struktur otak anak melalui dua cara. Pertama, memiliki peranan dalam proses pembentukan jaringan dan sel-sel otak. Kedua, memiliki pengaruh tidak langsung bagi tumbuh kembang dan kesehatan anak. Pemberian nutrisi yang cukup, meliputi makronutrien (protein: alfa laktalbumin dan lemak: AA-DHA), mikronutrien (zat besi, seng, tembaga, selenium, yodium, dan lain-lain), serta berbagai vitamin (vitamin B1, B6, B12, vitamin A dan K, asam folat, serta kolin. Pemberian nutrisi sebaiknya dimaksimalkan sebelum anak mencapai usia 2 tahun karena pada saat inilah pembentukan dan perkembangan otak anak berlangsung sangat pesat. Jika dimanfaatkan dengan baik momen emas ini, tak mustahil kita berhasil menciptakan anak-anak dengan kecerdasan yang tinggi dan memiliki potensi multitalenta di masa depan. Anak yang berusia di atas 1 tahun juga sudah bisa diberikan MPASI untuk melengkapi nutrisnya. Tahap awal bisa dengan mencoba metode baby led weaning.

  • Stimulasi dini.

Stimulasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan orang tua dan pengasuh dengan tujuan merangsang anak agar dapat melakukan berbagai kemampuan. Melalui kegiatan ini, orang tua memasukkan informasi ke otak anak dengan merangsang seluruh panca indera yang dimiliki anak secara simultan dan berkesinambungan. Bisa dikatakan, kegiatan stimulasi ini menjadi sarana pemberian pengalaman-pengalaman baru kepada anak, yang jika dilakukan secara terus menerus bisa membuat anak paham dan nantinya menirukan apa yang telah diajarkan kepadanya.

Peran Nutrisi Otak
Peran Nutrisi Otak

Sistem Pertahanan Tubuh

Peningkatan sistem pertahanan tubuh pada anak berguna untuk menghindarkan anak dari serangan berbagai penyakit maupun benda asing yang memiliki kemungkinan menyebabkan sakit pada anak. Sebenarnya sejak dalam kandungan, sistem pertahanan tubuh ini sudah dimiliki oleh janin karena mendapatkan suplai nutrisi dan antibodi yang disalurkan oleh ibu melalui plasenta. Sesaat setelah lahir, pertahanan tubuh anak pun sudah tersedia secara alami asalkan selama masa kehamilan kondisi ibu dan asupan nutrisi ibu terjaga dengan baik. Hanya saja, sistem pertahanan tubuh bayi baru lahir ini belum bekerja secara optimal.

Formula Moricare
Formula Moricare

Untuk diketahui, ada dua mekanisme pertahanan tubuh yang dimiliki anak. Pertama, sistem pertahanan yang berada di luar tubuh, seperti kulit, cairan lendir si saluran pernafasan dan pencernaan, bulu mata dan hidung, serta berbagai cairan kimiawi seperti asam lambung. Kedua, sistem perlindungan khusus yang berada di dalam tubuh dan diperankan berbagai sel darah dan kelenjar getah bening.

Pemberian nutrisi untuk membentuk sistem ketahanan tubuh anak bisa disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak. Di masa bayi, sejak lahir hingga usia satu tahun, bayi memerulukan MP-ASI demi memenuhi kebutuhan akan kalori dan energi. Bayi yang sejak lahir mendapatkan ASI yang cukup sejak dini memiliki sistem ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak cukup mendapatkan asupan ASI.

Setelah memasuki usia di mana anak bisa mendapatkan makanan pendamping ASI, maka asupan nutrisi yang dibutuhkan anak demi membentuk sistem kekebalan tubuhnya adalah:

  • Sumber kalori utama, yang meliputi: karbohidrat dan protein (laktoferin).
  • Pembangun daya tahan tubuh, antara lain: asam amino (arginin, gultamin, histidin), asam lemak (omega 3, omega 6), vitamin (vitamin A, betakaroten, B5, C, D, E), mineral (yodium, selenium, seng), pre-/probiotik, nukleotida.

Tumbuh Kembang Optimal

Tumbuh kembang optimal di sini berkaitan dengan pertumbuhan dan kemampuan fisik anak. Artinya, anak diharapkan memiliki bentuk fisik yang normal dan proporsional sesuai dengan tahapan usianya. Secara alami, proses pertumbuhan fisik yang normal akan berlangsung mengikuti pola:

  • Otot yang besar akan tumbuh terlebih dahulu, baru kemudian otot-otot yang kecil.
  • Bagian badan atas akan tumbuh terlebih dahulu sebelum bagian badan bawah.
  • Bagian badan tengah akan tubuh terlebih dahulu, baru bagian tubuh tepi.

Apabila terjadi gangguan pada proses pertumbuhan fisik ini, maka anak bisa mengalami gangguan pula dalam perkembangannya.

Pengertian Tumbuh Kembang
Pengertian Tumbuh Kembang

Kesehatan Saluran Cerna

Struktur saluran cerna mulai terbentuk sejak dalam kandungan, dan setelah lahir kesehatan saluran cerna bayi akan sangat dipengaruhi komposisi mikrobiota di dalamnya. Bayi yang lahir secara pervaginam terbukti memiliki komposisi mikrobiota yang berbeda dengan bayi yang dilahirkan melalui operasi sesar. Hal yang sama juga terjadi pada bayi yang lahir prematur dengan bayi yang lahir dalam kondisi berat dan bulan yang cukup.

Ciri-ciri saluran cerna anak dinyatakan sehat apabila tidak terlihat adanya gangguan saluran cerna, seperti diare, muntah, atau konstipasi (Bab dengan tinja yang keras), diserta dengan proses tumbuh kembang anak berjalan dengan pola dan kecepatan yang normal sesuai dengan tahapan usianya. Sebaliknya, jika saluran cerna anak tidak sehat maka anak seringkali mengalami gangguan pencernaan yang nantinya bisa berakibat terganggunya proses tumbuh kembang.

Kekuatan Bermain untuk Stimulasi Kecerdasan Anak

Dr. Rose Mini, yang biasa dipanggil dengan Bunda Romi, mengajak para ayah dan ibu melakukan permainan dan memberi penjelasan betapa pentingnya kegiatan bermain bagi menstimulasi perkembangan otak anak serta mendorong tumbuh kembang anak menjadi lebih baik. Mengetahui ini saya sempat tersindir berat dan rasanya menyesal sekali. Dulu, saya sering kecewa, bahkan pernah memarahi anak saya yang kemampuan akademisnya tidak setinggi anak-anak usia sebayanya. Padahal ternyata, menurut Bunda Romi, kemampuan akademis bukanlah dasar menentukan kecerdasan seorang anak. Ada banyak sekali kemampuan anak yang perlu dikembangkan selain kemampuan akademis tadi.

Kecerdasan adalah keseluruhan kapasitas atau kemampuan anak dalam belajar, memahami lingkungan dan memecahkan masalah. Kecerdasan ini dapat mencakup banyak bidang kehidupan manusia, yang biasa disebut dengan Multiple Intelligence.

Istilah Multiple Intelligence ini dikemukakan pertama kali oleh Dr. Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvard, yang dituliskan dan diperkenalkannya dalam buku The Multiple Intelligence. Dr. Howard Gardner membagi kecerdasan menjadi beberapa bentuk, yaitu:

  • Musical Intelligence.
  • Kecerdasan dalam musik, yaitu kemampuan mengekspresikan diri melalui musik.
  • Bodily Kinesthetic Intelligence, yaitu kecerdasan gerak tubuh yang kemampuannya dalam bentuk kecekatan tubuh.
  • Logical Mathematical Intelligence adalah kecerdasan logika dan angka. Anak yang memiliki kecerdasan ini sudah tentu mampu berpikir secara logis dan pandai dalam semua hal berkaitan dengan angka dan hitungan.
  • Visual Spasial Intelligence merupakan kecerdasan gambar dan ruang berhubungan dengan kemampuan mengimajinasikan dan membayangkan sesuatu.
  • Linguistic Intelligence. Kecerdasan bahasa berkaitan dengan kemampuan mengekspresikan diri secara verbal, pandai dalam bidang bahasa, memiliki kemampuan yang cepat menguasai bahasa asing, juga pandai dalam bidang tulis-menulis (merangkai kata-kata).
  • Interpersonal Intelligence. Kecerdasan antar pribadi membuat anak mudah berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan bersosialisasi anak yang memiliki kecerdasan ini sangat tinggi sehingga ia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Biasanya, kecerdasan ini bisa dikenali saat anak terlihat mampu dan cepat berteman dengan orang-orang yang ada di dekatnya.
  • Intrapersonal Intelligence. Kecerdasan intrapribadi berkaitan dengan kemampuan menganalisis dan mengelola diri sendiri.
  • Natural Intelligence. Kecerdasan memahami alam membuat anak yang memiliki kemampuan ini lebih tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam, senang diajak jalan-jalan ke alam terbuka, menikmati pemandangan, dan nantinya lebih mudah bekerja dan beraktivitas dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam.

Tips Menstimulasi Kecerdasan Anak Melalui Kegiatan Bermain Menurut Papalia, Olds & Feldman, 2001:

  1. Dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik, bukan karena paksaan dari lingkungan.
  2. Perasaan dari orang yang bermain diwarnai dengan emosi positif.
  3. Fleksibel, mudah beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain.
  4. Lebih menekankan pada proses daripada hasil.
  5. Anak bebas memilih.
  6. Memiliki kualitas pura-pura, yang memisahan anak dari kehidupan nyata sehari-hari.

Manfaat Bermain Bagi Anak:

  1. Melatih kemampuan fisik, sosiak-emosi, dan berpikir anak.
  2. Menjadi sarana rekreasi bagi anak.
  3. Anak dapat belajar memahami dan menaati peraturan.
  4. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar hidup bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang lain.
  5. Persiapan untuk menjalankan peran-peran di kehidupan orang dewasa.
    Menstimulasi kecerdasan majemuk anak.
Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

2 pemikiran pada “Siapkan Kecerdasan Multitalenta si Kecil Sejak Dini”

  1. Morinaga konsisten mempersembahkan seminar parenting ya Mbak, aku suka saat dokter wawan memberikan materinya, meski cepet, aku jd terpacu utk mperbaiki diri saat mengasuh anak anak

    Balas
  2. Mempersiapkan kecerdasan multitalenta anak memang bagus sejak dini ya mbak, agar setelah dewasa tinggal mengasah. Nice infonya mbak

    Balas

Tinggalkan komentar