Setiap orang tua pastilah ingin anaknya tumbuh dengan baik, sehat, dan cerdas. Itu sebabnya, banyak di antaranya begitu memperhatikan asupan nutrisi anak, bahkan di 1000 hari pertama. Namun ternyata untuk dukung tumbuh kembang anak, juga diperlukan lingkungan rumah yang sehat, agar anak tumbuh dengan optimal. Mengapa orang tua perlu dukung tumbuh kembang anak dengan lingkungan rumah yang sehat?
Dukung Tumbuh Kembang Anak Dengan Lingkungan Rumah yang Sehat
Pada 22 September 2018 lalu, saya berkesempatan mengikuti Parenting Talkshow. Tema yang diangkat dalam talkshow itu adalah “Pengaruh Tempat Tinggal Terhadap Tumbuh Kembang Anak.” Ada dua pembicara mengenai tumbuh kembang anak yang dihadirkan dalam acara ini, yaitu Reynitta Poerwito, Bach. of Psych. M.Psi, Psikolog Klinis Eka Hospital BSD dan Zata Ligouw, Editor in Chief Lolamagz.id.

Dengan dipandu pembawa acara hits, Yosh Aditia, Zata Ligaow berbagi pengalaman masa kecilnya yang tinggal di dekat bengkel. Suasana rumah yang dekat bengkel sangat berisik dan pastinya terpapar polusi membuatnya tak nyaman. Untunglah kemudian, orangtuanya memutuskan untuk pindah rumah dengan lingkungan yang lebih sehat hingga membuatnya nyaman.
Ngomong-ngomong mengenai rumah dekat bengkel, masa kecil saya pun dihabiskan di rumah dekat bengkel lho karena papa saya memang pengusaha bengkel. Hari-hari saya di rumah pastilah mendengar deru mesin mobil yang sedang dicoba, asap knalpot, dan suara berisik peralatan yang saling beradu. Belum lagi bau solar atau bensin yang menguar ketika papa sedang membersihkan mesin mobil pelanggannya. Dengan suasana yang cukup ‘ramai’ di siang hari, sulit memang berkonsentrasi belajar. Makanya siang hari, saya lebih senang menghabiskan waktu dengan ikut kegiatan di sekolah atau di lapangan basket depan rumah (bersyukur banget ada lapangan basket tersebut), dan baru malam hari saya menghabiskan waktu untuk belajar dan mengulang pelajaran karena suasana lebih sepi.
Lulus SMP, saya pindah ke Malang dan masuk asrama putri. Nah dengan suasana yang baru ini, memang terasa sekali lebih nyaman dan tenang, meski saya harus jauh dari orangtua. Sedih sih terpaksa tinggal berjauhan begini dan hanya bisa bertemu setahun sekali saat liburan sekolah, tapi di saat yang sama ini merupakan salah satu cara agar saya memiliki masa depan yang baik. Dari pengalaman ini, saya pun merasakan sekali perbedaan tinggal di lingkungan tempat tinggal yang berisik dan lingkungan tempat tinggal yang nyaman. Prestasi belajar juga jadi lebih baik ketika saya berada di lingkungan tempat tinggal yang mendukung begini.
Kenyamanan menjadi kunci utama agar anak bisa tumbuh dengan baik, termasuk dalam hal meraih prestasi. Hal ini pula yang kemudian disampaikan Reynitta Poerwito. Menurut Psikolog Klinis ini, orangtua mesti peka untuk mengawasi tumbuh kembang anak, yang di dalamnya termasuk mengawasi perubahan sikap dan perilaku anak. Bisa jadi, perubahan sikap dan perilaku anak tersebut akibat lingkungan di sekitar anak yang kurang mendukung untuk tumbuh kembangnya.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuh Kembang Anak
“Wah, anak Ibu aktif banget ya. Memang begitu ya dia sehari-hari?” Pernah mendapat pertanyaan seperti ini? Lalu apa jawaban Anda? Atau pernahkah Anda mendapati anak cepat bosan, senang merusak barang, tidak mau tidur siang atau sulit tidur di malam hari?
Tiap anak memiliki ciri khas dan kepribadiannya sendiri-sendiri. Selama ini, orangtua paham mengenai hal tersebut. Namun, anak yang cepat bosan dan sulit fokus bukanlah malah kepribadian atau memang ciri khasnya karena bisa jadi anak sedang punya masalah. Masalah pada anak ini bisa terjadi akibat orangtua terlalu sibuk hingga mengalami kesulitan untuk mengenal anaknya dengan baik atau tidak memahami kebutuhan psikis anak, tekanan dan tuntutan orangtua kepada anak yang terlalu keras dan ingin anak sesuai dengan harapannya, bukan sesuai dengan keinginan anak, dan bisa pula akibat tidak ada fasilitas yang dapat mendukung anak mengembangkan diri dan keingintahuannya. Oh ya, anak-anak juga bisa stres lho. Orangtua juga perlu sekali mengenali gejala stres pada anak. Untuk bahasan mengenai stres pada anak, kapan-kapan akan saya tuliskan secara terpisah ya. Boleh banget ingatkan saya tentang hal ini di kolom komentar.
Oke, kita lanjut dulu. Sebagai orangtua, apa sih yang perlu kita ketahui terlebih dahulu mengenai anak? Menurut Reynitta Poerwito, orang tua perlu tahu bahwa anak-anak belajar dari semua kegiatan yang mereka lakukan dan biasanya kegiatan tersebut mereka lakukan karena mereka mau atau ingin. Selain itu, anak juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, yang dalam pemenuhan keingintahuan tersebut perlu sekali dukungan orangtua sehingga tumbuh kembang anak berjalan dengan baik dan kecerdasan anak pun semakin terasah. Orangtua yang mendukung tumbuh kembang anak ke arah yang baik pastilah akan memberi ruang bagi anak untuk mengeksplorasi dunianya.

Bagaimana caranya agar anak bisa bereksplorasi dengan lebih baik demi meningkatkan kecerdasannya? Di sinilah peran lingkungan memegang kendali. Lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik kepada anak, sementara lingkungan yang buruk ya bisa berpengaruh buruk pula pada anak. Dengan kata lain, tanggung jawab memberikan lingkungan yang baik ada pada orangtua. Di satu sisi, ada pula orangtua yang demi memberi lingkungan yang baik kepada anaknya kemudian melarang anaknya untuk bermain di luar rumah. Biasanya, orangtua takut kalau anak terkena pengaruh buruk dari lingkungan di luar rumah.
Padahal, anak-anak harus diberi kesempatan bermain di luar ruangan karena inilah salah satu cara membangun rasa percaya diri pada anak, terutama dalam hal bersosialisasi. Sementara menurut Frontiers in Psych, anak-anak yang bermain di luar ruangan juga akan mengalami peningkatan motivasi dalam belajar, dapat melatih sensor motorik, bisa belajar secara aktif karena bisa praktik langsung, juga menyehatkan fisik dan membantu pola pikir kreatif.
“Tapi kan saat ini ada saja pemberitaan mengenai berbagai kejahatan yang mungkin terjadi atau pengaruh lingkungan yang buruk hingga anak menjadi berperilaku buruk pula.”
Oke, memang seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, lingkungan yang buruk bisa menjadi penyebab perubahan perilaku anak ke arah yang buruk. Itu sebabnya, orangtua perlu menyediakan lingkungan tempat tinggal yang baik bagi anak sehingga dapat mendukung tumbuh kembang anak. Pilihkan hunian dengan lingkungan yang baik, asri, sehat, dan aman sehingga anak bisa bermain dengan bebas di luar rumah.
Selanjutnya, selain memiliki rumah dengan lingkungan yang mendukung anak untuk bermain dan belajar di luar rumah, orang tua perlu pula menciptakan lingkungan di dalam rumah yang bebas stres. Caranya:
- Waktu tidur anak perlu diperhatikan karena anak-anak masih membutuhkan jumlah waktu tidur yang cukup sehingga mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
- Berikan contoh yang baik. Anak-anak belajar pertama kali dari dalam rumah dengan memperhatikan orang-orang yang tinggal satu rumah dengan mereka. Jangan lupa, anak-anak itu peniru ulung lho.
- Jaga dan latih anak untuk berkomunikasi dengan baik, termasuk mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
- Beri anak support dan dukungan secara mental, seimbangkan dengan ekspektasi. Hindari untuk selalu memaksakan kehendak kepada anak.
- Luangkan waktu dan habiskan waktu tersebut bersama anak, misalnya bermain dan berolahraga bersama. Beri anak perhatian secara penuh pada momen ini. Hindari mengajak anak bermain bersama, tapi ibu/ayah sambil sibuk dengan ponsel di tangan.
Familia Urban dari Timah Properti Dukung Tumbuh Kembang Anak Dengan Lingkungan Rumah yang Sehat
Familia Urban yang dikembangkan Timah Properti di kawasan timur Jakarta, tepatnya di Mustikajaya-Bekasi, merupakan salah satu hunian yang sehat dan dapat dukung tumbuh kembang anak. Dengan luas kurang lebih 176 hektar, Familia Urban menyediakan lingkungan asri yang sehat dan nyaman, apalagi ada banyak taman dan kolam, serta berbagai fasilitas yang ramah anak.

Tinggal di salah satu rumah yang ada di Familia Urban dengan tingkat keamanan yang baik sangat mendukung anak bermain di luar rumah dengan bebas, bersosialisasi dengan tetangga di sekitar, sambil melakukan aktivitas fisik. Mengusung konsep Green Spaces (banyak area terbuka hijau yang bisa difungsikan untuk berbagai aktivitas dengan suasana yang asri dan udara segar), serta Walkable Neighbourhood (tersedia banyak pedestrian), anak-anak pastilah memiliki area yang cukup untuk bereksplorasi serta belajar dari alam dan lingkungan sekitarnya.
Teguh Suhanta, Manager Realty Familia Urban, yang hadir dalam acara ini juga memberi banyak informasi berkaitan dengan hunian Familia Urban. “Selama pameran dari tanggal 22-30 September 2018 di Indonesia Property Expo di JCC-Jakarta, Familia Urban bisa didapatkan dengan harga promo, pengurangan suku bunga, bahkan bisa mendapatkan cashback.”
Anda ingin memiliki hunian yang dapat dukung tumbuh kembang anak dengan lingkungan rumah yang sehat, datang saja langsung ke stand Timah Property di Hall B No. 39-40, Jakarta Convention Center. Atau bisa pula menghubungi:
Marketing Gallery Familia Urban
Jl. Mandor Demong, Mustikajaya
Bekasi 17157 – Jawa Barat.
Website: www.timahproperti.co.id
Instagram: Familia Urban Official
Email: familiaurbanhouse@gmail.com
WA: 0813. 1777. 1171