Aku sama sekali tidak menyangka kalau bakal diundang di acara ini. Apalagi saat itu posisiku sedang berada di Banjarmasin, dan PW juga sedang tugas di Batam.
Tapi seperti yang sudah-sudah, aku selalu exciting setiap ada acara kumpul-kumpul penulis. Entah kenapa, mengikuti acara-acara seperti seolah-olah menjadi ‘multivitamin’ yang akan membuatku terus bersemangat berproses di dalam dunia ini. Dunia kepenulisan.
Dulu, ketika memutuskan untuk terjun di dunia ini. Aku hanya berpegangan pada ‘Aku suka menulis dan aku mencintai dunia ini melebihi apapun’. Sejalan dengan waktu dan dukungan yang kudapatkan dari suami tercinta, aku semakin mantap untuk terus berjuang menghasilkan satu per satu karya. Namun ternyata, menentukan pilihan dan bertahan di dalam pilihan tersebut tidak memiliki makna yang sama.
Maksudku, saat kita menginginkan sesuatu–dalam hal ini adalah ingin memiliki buku yang diterbitkan–maka kita akan berjuang mati-matian sampai akhirnya kita berhasil menerbitkan satu buku. Lalu selanjutnya, apa kita akan terus menulis buku? Apa kita akan bertahan untuk tetap berproses dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang berbeda setiap saat?
Tantangannya…. tidak mudah ternyata menghasilkan karya kreatif secara terus menerus dan berkesinambungan. Ada kalanya kita jenuh. Ada kalanya kebosanan dan malas menyerang tanpa bisa dihindari. Ada kalanya pula kita putus asa ketika buku kita ternyata tidak mendapat apresiasi yang baik dari pembaca. Atau belum apa-apa di naskah berikutnya kita malah mengalami penolakan demi penolakan.
Nah, untuk bertahan menghadapi segala hal yang bisa membuatku mundur dari dunia inilah aku membutuhkan ‘multivitamin’ seperti ini. Mungkin efeknya tidak langsung, tapi paling tidak, semangat yang sempat padam akan kembali menyala saat mendapati teman-teman yang lain terus berkarya tanpa pernah menyerah.
So… dari pada aku ngoceh panjang lebar, berikut ini cuplikan foto-fotonya yang didapat dari berbagai sumber ya 🙂
Ini saat aku ikut acara “Breakfast with Author” dan penulis yang satu meja denganku adalah Yoana Dianika. Benar-benar senang banget bisa ketemu dengan penulis yang satu ini. Aku juga satu meja dengan Mas Ijul dan dua teman baru (Hayooo loh, aku lupa namanya :p).
Siangnya, aku sempat berfoto lagi berempat dengan Fataya, teman Fataya, juga Yoana.
Di penghujung acara, aku juga sempat dipanggil ke depan buat menerima hadiah simbolis, bersama dengan ke sepuluh penulis yang naskahnya terpilih dalam Lomba Young & Adult Romance Bukune. Ini pertama kalinya aku berdiri di depan dan memenangkan suatu lomba. (Hari ini aku berhasil ‘menggugurkan’ ramalan yang menyatakan kalau seumur hidupku aku tidak akan pernah menjadi orang beruntung yang bisa mendapatkan hadiah, memenangkan lomba, atau menang undian. Intinya, asalkan bekerja keras, pasti bisalah meraih apa yang dicita-cita. Bener, kan?) – Thanks untuk Yoana yang mengabadikan momen ini untukku ya… Bayangin aja, aku ajak PW maksudnya buat fotoin aku, eh dianya malah terpukau sampai lupa buat foto… wkwkwkwk