Kalau mendengar kata museum, apa yang ada dalam pikiranmu? Tempat yang kuno? Ruangan dan benda-benda masa lalu yang bikin merinding? Wah, tidak semua museum begitu. Waktu saya main ke Museum Tanah Bogor yang instagramable banget, semua kesan itu sama sekali tak saya rasakan, malah jadi nambah pengetahuan banyak banget berkaitan dengan tanah. Iya, tanah yang jadi tempat kita berpijak. Begini nih kisah saya.
Main ke Museum Tanah Bogor yang Instagramable
Sekitar jam 6 pagi saya sudah berdesakan di commuter dan tiba di Bogor sekitar pukul 9. Setelah sarapan, saya dan tiga teman lainnya langsung menuju ke Jl. Ir. H. Djuanda No. 98 Bogor, yang menjadi lokasi Museum Tanah. Persis di sebelah Kebun Raya Bogor. Pokoknya, dari Stasiun Bogor, tidak jauh kok lokasi museum ini. Cukup naik angkot saja, pesan taksi online, atau kalau mau jalan kaki juga bisa.
Saat tiba di Museum Tanah Bogor ini, suasana begitu ramai dengan para pelajar dari beberapa sekolah. Mereka berkelompok-kelompok mengamati tiap sudut museum, lalu sempat pula pada duduk di salah satu sudut museum dan mendengarkan keterangan tentang proses terbentuknya dari petugas (saya lupa namanya). Mungkin karena bersamaan dengan peringatan Hari Tanah Sedunia makanya museum ramai, begitulah yang terlintas dalam pikiran saya.
Sebelum memasuki pintu, ada tempat penitipan tas bagi pengunjung, lalu mengisi buku tamu. Saya dan teman-teman tak langsung berkeliling, namun menuju ke salah satu ruangan yang ada televisi besarnya, untuk bertemu dengan Pak Bambang Winarko. Di sana, kami mendengarkan tentang sejarah Museum. Selain itu, kami juga diberi pengetahuan oleh Pak Bambang tentang bagaimana proses terbentuknya tanah. Ternyata ya, tanah itu terbentuk dari… Eits. Tunggu. Mari kita simak dulu sejarah Museum Tanah.
Sejarah Museum Tanah
Pada 1905, Pemerintah Belanda mendirikan Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek, yang merupakan bagian dari Lands Plantentuin (Kebun Raya Bogor). Kemudian fungsinya berubah menjadi Bodemkundig Instituut sekitar tahun 1942. Sempat berganti nama pula menjadi Dozyoobu di masa penjajahan Jepang, dan akhirnya kembali menjadi Bodemkundig Instituut setelah Indonesia merdeka. Baru pada 29 September 1988, Museum Tanah diresmikan atas kerja sama Balai Penelitian Tanah dengan International Soil Reference and Information Centre (ISRIC) Wageningen Belanda.
Ada Apa di Museum Tanah Bogor?
Ya sesuai namanya, Museum Tanah menyimpan berbagai contoh tanah yang diambil dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan mendokumentasi dan mengoleksi berbagai jenis tanah maka diharapkan bisa menjadi sumber referensi dan informasi yang mendukung pembangunan pertanian, baik di Indonesia dan mungkin pula dimanfaatkan oleh negara lain.
Saya berkeliling sepuasnya di Museum Tanah Bogor ini. Bersyukur banget karena sebelum berkeliling sudah mendapatkan cukup banyak informasi dari ceritanya Pak Bambang, saya jadi mudah memahami semua hal yang terpajang di satu ruangan besar yang jadi tempat menyimpan berbagai koleksi tanah, peta, maket, alat survei, bebatuan, dan perangkat uji tanah.
Oh ya, tanah yang tersimpan di Museum Tanah ini sudah berbentuk makromonolit. Jadi, makromonolit adalah irisan tegak dari penampang tanah utuh yang diambil contohnya, kemudian diawetkan agar bisa diteliti dan didokumentasikan. Percaya tidak, dari 12 ordo tanah di dunia, Museum Tanah telah mengoleksi dan mendokumentasikan 10 ordo lho. Keren banget, kan? Bahkan contoh tanah usai terjadinya tsunami di Aceh juga tersimpan di sini.
Selain tanah, di Museum Tanah Bogor juga terdapat koleksi bebatuan. Saya baru tahu, ternyata tanah itu sebelumnya berasal dari bebatuan yang mengalami proses panjang, dibantu iklim, cuaca, dan tumbuhan, akhirnya jadilah tanah. Di salah satu dinding Museum Tanah terpajang kok keterangan mengenai proses pembentukan tanah.
Bisa menebak tidak berapa lama prosesnya? Ah, kalau tidak tahu, kamu mesti meluangkan waktu untuk main ke Museum Tanah Bogor yang instagramable ini.
Museum Tanah Bogor Instagramable? Serius?
Iya. Serius. Jadi untuk menarik perhatian generasi milenial, Balai Penelitian Tanah melakukan berbagai inovasi dan renovasi tampilan museum agar kekinian dan instagramable. Cukup banyak spot asyik untuk foto-foto di Museum Tanah ini, baik di dalam museum maupun di luar. Coba lihat deh foto-foto saya dan teman-teman. Seru banget tahu main ke sini.
Saya sudah main ke Museum Tanah Bogor yang instagramable banget. Kamu kapan? Generasi milenial dan kekinian wajib ke sini lho. Museum Tanah Bogor buka setiap hari kerja, mulai Senin – Jumat, dari pukul 09.00 wib – 16.00 wib.
Seru bgt kak, selain poto2 mah bs skalian belajar tentang tanah yess
Harga tiket masuk berapa ya? Liburan akhir tahun bisa sekalian mampir kemari nih…
Harganya masih gratis mbak Okti ๐
Wah asik banget gratis, bisa puas melihat2….
Saya juga sudah main juga dong mbak. Keren ya koleksinya dr 12 ordo tanah di dunia. Museum ini punya 10 koleksi ordonya. Wahhg semoga bisa jadi tempat yg edukatif buat pelajar dan umum ya. Pastinya bisa foto2 dong cantik juga ya disana .
Tempatnya adem banyak pohon. Mudah-mudahan nanti bisa balik lagi main ke Museum Pertanian.
Baru kali ini saya denger ada museum tanah mbak. Dan ya memang kalo denger kata museum kesannya membosankan. Makanya membuat spot foto cantik di museum wajib banget untuk menarik lebih banyak pengunjung.
keren nih, saya saya yang di bogor belum pernah kesini. Ehh..waktu kecil sih kayanya pernah,hehe
Libur Lebaran ini kepikiran pengin mampir ke Bogor, cuman masih bingung mau ke mana. Mungkin tempat ini bisa jadi salah satu referensi menyenangkan, nih. Thank you, Mbak! ๐