Menebar Kebaikan Dengan Menjadi Narablog Pada Era Digital

Menjadi narablog atau blogger pada era digital sejujurnya tak pernah saya sangka. Awalnya, saya hanya ingin membantu suami yang ketika itu kehilangan arah tujuan. Saya pernah menuliskan kisahnya pada tulisan yang berjudul Menjadi Konten Kreator dan Blogger yang Semakin Produktif.

Demi membuat suami semangat lagi, saya pun mengenalkannya pada dunia blogging. Kebetulan dia kan orang IT, pasti ilmunya di dunia IT bisa digunakan untuk membangun blog. Meski kami berdua sama sekali belum memiliki ilmu mengenai membangun blog ataupun cara menjadi blogger, kami tetap bersemangat untuk sama-sama belajar.

Belajar Tanpa Kenal Lelah Demi Menjadi Narablog

Dengan modal blog gratisan pada awal tahun 2017, saya dan suami belajar bersama. Trial and error. Mencoba ini dan itu berdasarkan referensi yang kami dapatkan demi memiliki blog yang cantik, mencari tahu cara membangun blog dengan konten yang bisa bermanfaat orang lain, dan belajar pula berinteraksi dengan teman-teman yang telah lebih dulu bertekun di dunia blogging.

Beberapakali gagal, wajarlah ya, namanya juga belajar. Di lain waktu terkena aral. Tapi sedikit pun semangat tak surut. Perjalanan menjadi blogger tidak bisa dikatakan mudah, tapi juga tak bisa dibilang sulit. Analogi mengenai seribu langkah dimulai dari satu langkah menjadi pegangan kami. Jika tidak sekarang, kapan lagi, kan?

Pokoknya, belajar saja tanpa mengenal lelah demi menjadi narablog profesional. Dan salah satu langkah pertama yang saya ambil agar bisa menjadi blogger profesional adalah dengan membuat blog Top Level Domain (TLD). Kapan-kapan saya akan menuliskan apa sih manfaat menggunakan blog TLD ya.

Menjadi Narablog Pada Era Digital
Tampilan-blog-saya

Intinya sih, untuk menjadi narablog atau blogger ini butuh persiapan dan upaya untuk belajar tak kenal lelah. Satu langkah yang diambil pertama membawa saya pada langkah-langkah berikutnya. Mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya tak saya tahu itu menyenangkan dan memacu diri saya untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Selain meningkatkan kemampuan teknik dalam membangun blog, saya pun mau tak mau juga berupaya meningkatkan kualitas diri, mulai dari belajar tentang norma, belajar bersosialisasi, juga attitude.

Menebar Kebaikan Dengan Menjadi Narablog Pada Era Digital

Hati yang gembira adalah obat. Ini saya percayai betul dan telah saya buktikan sendiri. Kondisi suami berangsur-angsur membaik begitu ia ada kegiatan. Ya, memiliki kesibukan, seperti mengutak-atik blog, belajar lebih banyak, juga mulai keluar dari zona nyaman dengan bergabung dengan berbagai komunitas blogger membawa pengaruh yang positif pada kesehatan suami.

Dari yang awalnya hanya mencarikan kegiatan positif untuk suami, lama-lama saya pun ikut tertarik untuk mengenal lebih dekat dunia blogging. Menjadi narablog tidak hanya sekadar memberi kesempatan kepada saya untuk menulis dengan lebih bebas di blog sendiri, tetapi juga mencari lebih banyak ilmu dan pengalaman untuk menjadi blogger profesional dengan kualitas blog yang bagus.

Menjadi narablog di era digital
Menjadi-narablog-di-era-digital-bisa-jalan-jalan-ke-luar-negeri

Memang sejalan dengan waktu, saya akhirnya tahu dari blog yang saya bangun bisa banget menghasilkan uang, tetapi ini tidak melulu soal uang lho. Ada satu nasihat yang entah waktu itu saya baca di mana, namun secara otomatis terekam dalam kepala saya.

“Jika kamu fokus menciptakan uang, hanya uang yang akan kamu dapatkan. Tetapi jika kamu fokus menciptakan kebahagiaan, maka kebahagiaan itulah yang akan mendatangkan kesuksesan sekaligus uang.”

Begitulah bunyi nasihat yang kemudian jadi pegangan saya selama meniti perjalanan di dunia blogging. Saya menciptakan banyak kebahagiaan untuk diri saya dulu dengan lebih banyak belajar, lebih banyak membaca, dan berbagi apa yang telah saya pelajari ke sebanyak mungkin orang melalui tulisan.

Ketika saya bahagia, saya juga bisa membagikan lebih banyak kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar saya, bahkan kepada orang yang tak saya kenal, yang kebetulan membaca tulisan saya di blog.

Semakin banyak ilmu dibagikan maka semakin berkembang ilmu yang telah dikuasai. Karena pastinya ketika membagikan ilmu, mau tak mau kita jadi belajar lebih banyak lagi. Pada akhirnya, menebar kebaikan akan mendatangkan lebih banyak kebaikan dalam hidup kita.

Uang? Menjadi bonus yang datang seiring dengan semakin banyak kebaikan yang kita terima. Tapi yang paling berharga adalah pengalaman yang bisa saya dapatkan, yang nilainya tak akan bisa digantikan dengan uang dalam jumlah berapa pun.

Menjadi Narablog di Era Digital
Pengalaman Berharga Saat Mendapatkan Kesempatan Berbagi Ilmu

Bangga Menjadi Narablog di Era Digital

Hari ini, hampir 2 tahun sudah saya menjadi narablog dan saya bersyukur sangat karena berani meneruskan perjalanan saya sebagai narablog, meski awalnya hanyalah ketidaksengajaan.

Ada banyak hal membahagiakan yang saya alami selama hampir dua tahun ini, mulai kesempatan bertemu dan belajar dari para blogger keren, menjadi penggiat sosial media yang secara tak langsung juga saya tekuni, bergabung dan beraktivitas di berbagai kegiatan komunitas blogger, serta berbagai perjalanan ke tempat-tempat keren yang sama sekali tak saya sangka. Saya pernah ke PLBN Entikong bersama tim Sekretariat Kabinet, ke Belitung bersama tim suatu brand, perjalanan dua negara ke Malaysia dan Singapura, dan masih banyak lagi.

Saya juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu mengenai blog, baik melalui grup-grup di Whatsapp, juga menjadi pembicara di suatu workshop atau pelatihan. Pengalaman saya yang paling tak terlupakan adalah saya bisa mendampingi seorang dosen hits untuk menjadi pembicara tentang blog dan optimasi sosial media di pelatihan untuk para guru di awal tahun 2019 ini. Duh ketika berdiri di depan para guru itu, sempat loh saya minder setengah mati. Siapalah saya ini yang berani “mengajari” para guru, sosok yang sebenarnya sangat berjasa dalam hidup saya hingga saya bisa “berilmu” seperti sekarang.

Menjadi Narablog Pada Era Digital
Menjadi Pembicara di Pelatihan Guru Ngeblog

Bangga, sudah tentu, tetapi tak boleh jumawa. Di atas langit masih ada langit. Analogi lain yang saat ini terpikir oleh saya, pencapaian saya ini bukanlah seberapa. Sekali lagi, masih banyak hal yang perlu saya pelajari. Teknologi terus berkembang dengan ilmu-ilmu yang luar biasa. Tidak belajar maka akan tertinggal.

Era digital yang mana segala hal di dunia digital menjadi rekam jejak sepanjang masa membuat saya lebih berhati-hati dan mawas diri. Setiap membuat konten di blog maupun di media sosial, ada banyak pertimbangan yang saya lakukan. Baikkah ini? Positifkah yang saya bagikan? Apakah bermanfaat bagi orang lain?

Yah, pemikiran semacam itu malah membuat saya berusaha hanya membagikan hal-hal positif kepada orang lain. Perlu banget memanfaatkan teknologi internet yang tanpa batas dengan cara positif, kan? Karena pikiran, perkataan, dan perbuatan positif ini menyebar. Jika membagikan hal-hal positif, ya ada banyak hal positif yang kembali kepada saya. Sebaliknya, kalau membagikan hal negatif, maka virus negatif itu bisa saja membuat saya terpuruk.

Resolusi 2019 Sebagai Narablog Pada Era Digital

Tahun baru, resolusi baru… Hahaha. Setiap akhir tahun saya memang terbiasa membuat evaluasi perjalanan saya setahun dan akhir 2018 lalu saya sudah menuliskannya dengan judul Evaluasi Akhir Tahun 2018. Dan awal tahun lalu sudah pula saya membagikan resolusi yang ingin saya capai di tahun 2019. Namun sebagai seorang narablog di era digital, ada sih beberapa resolusi yang ingin saya wujudkan, antara lain:

  1. Belajar SEO untuk optimasi blog agar menjangkau lebih banyak pembaca.
  2. Konsisten dalam menulis di blog, tidak melulu menulis review, tapi juga membagikan lebih banyak ilmu mengenai blog dan optimasi sosial media di blog ini. Pengennya sih biar saya bisa ikut berperan serta dalam peningkatan literasi digital di negara ini.
  3. Mengadakan workshop gratis (mungkin) sebagai bentuk syukur saya karena telah sampai di titik ini.
  4. Menulis buku kembali (aktif sebagai blogger sempat membuat saya lupa akan kemampuan saya menulis buku) dan tema yang akan saya tulis lebih ke ilmu praktis mengenai dunia blogging. Semoga dilancarkan dan segera terwujud ya.
  5. Resolusi terakhir, tidak usah muluk-muluk banyak mimpi, yang 4 di atas dulu aja sungguh-sungguh diwujudkan. Hahaha.

Akhir kata, saya bangga sebagai narablog pada era digital dan semoga saya bisa terus menebar kebaikan melalui rangkaian tulisan di blog ini, sekaligus menerapkannya secara nyata dalam kehidupan saya sehari-hari.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

31 pemikiran pada “Menebar Kebaikan Dengan Menjadi Narablog Pada Era Digital”

  1. Mau dong mbak klo ada workshop gratis hehe
    Aku setuju mbak, kalau kita memebrikan hal positif pasti akan datang hal positif juga.
    Sama kayak Ahok pas keluar dr penjara, pas nonton vlognya dia bilang” klo semua hal harus dianggap positif kelak nanti akan kembali positif”
    Semangat terus mbak 🙂

    Balas
    • wah iya, pas udah selesai nulis ini, terus nonton vlog beliau kalimatnya sama euy. Tapi bener kan ya, kalau kita berbagi hal-hal positif maka semua hal positif akan kembali pada kita juga. Kamu juga terus semangat menebar kebaikan melalui tulisan di blog ya

      Balas
      • Bener memang mbak, bahkan disetiap hal harus selalu positif. Tapi aku sering sih sambat( ngeluh) tiba2 klo mau ngerjain sesuatu bilang ” duh susah ini, ra iso iki, dll”
        mulai sekarang harus menjauhi kata2 tersebut hehe.
        Amin mbak, masih belajar menuju tulisan yg bermanfaat hehe,

        Balas
    • Saya pun masih belajar, Mas, dan terus belajar karena ilmu itu kan terus berkembang. Yuk belajar sama-sama kitanya

      Balas
  2. Inspiring….sungguh pengalaman yang luar biasa menjadi narablog di era digital ya mbak. Saya suka dengan tagline-nya yg berbunyi: “Jika kamu fokus menciptakan uang, hanya uang yang akan kamu dapatkan. Tetapi jika kamu fokus menciptakan kebahagiaan, maka kebahagiaan itulah yang akan mendatangkan kesuksesan sekaligus uang.”

    TFS mbak…..

    Balas
    • Jadi kita fokus bahagia saja ya, Mbak, biar uang dan kesuksesan datang selanjutnya. Kan orang yang bahagia bisa jadi lebih produktif ya. Semangaat

      Balas
  3. Alhamdulillah ya memang banyak Berkahnya kalo kita melakukan pekerjaan dengan tulus. Aku pun bersyukur sekali bisa menjadi narablog. Di era digital sekarang memang harus melek teknologi banget.

    Balas
    • Benar, Mbak. Kemajuan teknologi yang sedemikian pesat kalau tak mendorong kita untuk terus belajar ya bisa tertinggal kan ya. Selain itu, banyak kok manfaat positif jadi narablog pada era digital ini. Yuk semangat yuk jadi narablognya

      Balas
  4. Alhamdulillah ya memang banyak Berkahnya kalo kita melakukan pekerjaan dengan tulus. Aku pun bersyukur sekali bisa menjadi narablog. Di era digital sekarang memang harus melek teknologi banget.

    Balas
  5. Dua tahun kecemplung di dunia blogger sudah jadi mastah. Keren. Apalagi sampai beberapa tahun ke depan. Pastinya lebih banyak ilmu blogging nya nih

    Semangat. Usaha tidak akan mengkhianati hasil ya.

    Balas
    • Belum jadi mastah euy, akunya masih belajar juga ini, Mbak. Semoga sejalan waktu bisa jadi lebih baik ya. Semangat juga ya, Mbak

      Balas
  6. Keren neh, semangatnya patut ditiru. Kolaborasi dengan suami yang seorang IT bisa sedikit membantu ya mba. Perjalanan nya baru 2 tahun, tapi sudah bersinar gemilang, sudah jadi pembicara dimana-mana. Mastah

    Balas
    • Belum jadi mastah, Mas, masih butuh banyak belajar karena secara ilmu dan pengalaman juga masih kurang. Iya, bersyukur Pewe mau terjun bebas juga di dunia blogging, jadi bisa kolaborasi. Dia teknisnya, aku kontennya. Dan itu seru

      Balas
  7. Suka mbak sama nasehatnya karena kita ngeblog gak selalu masalah uang, yang terpenting adalah kebahagian menjalankan peran sebagai narablog.

    Balas
    • Iya, Mbak, sejak awal ngeblog hampir tak terpikirkan masalah uang. Karena begitu fokus sama uang, malah jadinya ribet. Uangnya malah tak datang, jadi tak bahagia juga. Mending fokusnya upgrade diri aja, jadi bahagia, nanti uangnya datang sendiri. Toh Tuhan sudah aturkan rejeki masing-masing orang kan ya? Semangat, Mbak, mari terus berbagi kebaikan melalui tulisan di blog ya

      Balas
    • Aih, makasi. Tapi saya juga masih belajar euy dan kayaknya duluan Mbak Munasyaroh deh jadi bloggernya ketimbang saya… hehehe. Yuk kita belajar sama-sama biar semakin baik ke depannya ya, Mbak

      Balas
    • Amin, terima kasih doanya ya, Mbak. Doa yang sama juga untukmu, semoga impian di tahun ini bisa terwujud ya

      Balas
    • Hahaha, Mbak Fania juga udah keren loh ya sebagai narablog. Semoga semakin sukses dan impian tahun ini tercapai ya

      Balas
  8. Wow that was strange. I just wrote an extremely long comment but after I clicked submit my
    comment didn’t appear. Grrrr… well I’m not writing all that over again. Anyway, just wanted to say excellent blog!

    Balas
  9. yup, saya pun mba menciptakan kebahagiaan dengan ngeblog. Meski blognya dan dimonetize tp emang bukan tujuan utama, kalau ada job yg bikin gak bahagia, langsung cut.

    Balas
  10. Tulisan mba Monic sungguh menginspirasi..
    Semangat untuk menebar kebaikan mba..
    Aku setuju dengan pernyataan : “Uang? Menjadi bonus yang datang seiring dengan semakin banyak kebaikan yang kita terima. Tapi yang paling berharga adalah pengalaman yang bisa saya dapatkan, yang nilainya tak akan bisa digantikan dengan uang dalam jumlah berapa pun.”
    Yang paling utama adalah pengalaman yaa mba 🙂

    Balas
  11. Bener banget mbak intinya bahagia yah, aku jadi teringat ketika aku terluntang lantung di Bandara Soekarno Hatta malam itu, tak tahu arah dimana aku harus tidur. Untungnya ada seseorang yg baik hati rela membahagiakanku dengan menyewakan sebuah hotel, dan org itu pintar sekali menciptakan kebahagiaan orang lain. Insya Allah berkah 🙂

    Balas
  12. Hey there just wanted to give you a brief heads up and
    let you know a few of the pictures aren’t loading correctly.
    I’m not sure why but I think its a linking issue.
    I’ve tried it in two different web browsers and both show the same results.

    Balas
  13. Salut sama perjuangan mbak Monica yang diawali ketulusannada suami tercinta. Dewi perlu banyak belajar untuk optimalkan blog, namun alhamdulillah sejauh ini buat blog dengan heppi lalu rejeki pun datang sendiri. Semoga kita sbg narablog bersemangat terus dalam menginspirasi ya mbak💗 salam literasi:)

    Balas
  14. I’m not sure where you are getting your information, but great topic.
    I needs to spend some time learning more or understanding more.

    Thanks for great information I was looking for this information for my mission.

    Balas

Tinggalkan komentar