Evaluasi Diri dan Target yang Ingin Dicapai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evaluasi adalah penilaian. Maka, evaluasi diri berarti proses penilaian mengenai hal-hal yang telah kita kerjakan beserta hasilnya. Dalam proses ini, kita juga mengumpulkan data dan informasi yang ada di dalam diri, yang hasilnya nanti akan berguna untuk mengambil keputusan selanjutnya. Nah, apa manfaat melakukan evaluasi diri dan bagaimana cara melakukannya agar bisa mencapai target yang ditetapkan? Baca, yuk.

Manfaat Evaluasi Diri

Kita perlu melakukan evaluasi diri agar tahu pencapaian apa saja yang telah kita raih selama ini. Kesalahan apa saja yang telah terjadi beserta penyebabnya. Kelebihan apa saja yang kita miliki. Prestasi dan keberhasilan seperti apa yang sudah kita capai? Dan apa yang perlu kita lakukan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dan memperbanyak pencapaian keberhasilan. Tanpa evaluasi, akan sulit bagi kita untuk melakukan perbaikan dan bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik.

Jika dirinci lebih lanjut, maka saat melakukan evaluasi diri, coba cari tahu sebanyak mungkin mengenai beberapa hal ini:

  • Masalah, penyebab, dan solusi apa yang kita punya untuk menyelesaikan masalah.
  • Kesalahan yang telah dilakukan dan cara memperbaiki kesalahan.
  • Hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan dengan baik: hard skill dan soft skill, kemampuan, keahlian, sifat-sifat baik. Cari tahu juga cara mengembangkan kelebihan yang sudah dimiliki.
  • Kekurangan yang masih kita miliki dan bagaimana cara mengatasinya.
  • Impian yang ingin diraih.

Menentukan Target yang Ingin Dicapai

Evaluasi diri penting kita lakukan secara berkala demi mencapai hasil yang maksimal. Analoginya sama seperti anak sekolah yang harus menempuh ulangan/ujian untuk mengetahui sampai batas mana kemampuan mereka menguasai materi yang telah mereka pelajari.

Setelah selesai melakukan evaluasi (dan kalau perlu mencatat seluruh hasil evaluasi tersebut), kita perlu memikirkan dan merencanakan langkah yang selanjutnya kita ambil. Dalam hal ini, kita juga harus memiliki target. Target dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Target Utama

Pengertian target utama adalah impian terbesar kita. Contoh: kita ingin menjadi penulis best seller, ingin memiliki rumah yang lebih besar dengan empat kamar agar masing-masing anak bisa memiliki kamar sendiri, dan lain sebagainya. Target utama ini harus jelas, terukur, dan memiliki kemungkinan besar untuk dicapai.

infografis evaluasi diri

Target Pendukung

Jika target utama diibaratkan sebagai puncak tertinggi tangga, maka target pendukung ini adalah anak-anak tangga yang harus kita lalui satu per satu. Target pendukung ini harus sejalan dengan target utama. Contoh, kita ingin menjadi penulis best seller maka target pendukung yang harus kita capai, antara lain:

  • Rajin berlatih menulis.
  • Senang membaca karena tanpa membaca sulit sekali untuk bisa menulis.
  • Bergabung dengan komunitas kepenulisan agar dapat belajar lebih banyak lagi.
  • Mengikuti kursus, workshop, pelatihan di bidang menulis secara berkala.
  • Rajin mengirimkan hasil tulisan ke media atau penerbit minimal satu karya setiap bulan
    dan sebagainya.

Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi Diri dan Menetapkan Tujuan/Target?

Evaluasi bisa dilakukan secara berkala, misalnya seminggu sekali, sebulan sekali, tiga bulan sekali, dan sebagainya. Kita bisa melakukan evaluasi setelah satu semester (yang terdiri dari 99 hari) selesai. Cara melakukannya, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. Menuliskan jawaban atas pertanyaan tersebut jauh lebih baik agar kita memiliki rekam jejak, apa yang sudah kita capai, apa yang belum, mengapa, dan lain sebagainya. Untuk melakukannya, perhatikan contoh berikut.

Evaluasi Diri tentang Pencapaian 99 Hari Terakhir

  • Menyelesaikan tiga editan naskah nonfiksi.
  • Menyelesaikan dua naskah nonfiksi mengenai beasiswa.
  • Memulai satu novel teenlit.
  • Membuka kursus menulis secara private seminggu sekali untuk satu siswa.

Apa yang Belum Berhasil Dilakukan dan Mengapa?

  • Belum konsisten menulis di Wattpad dan blog setiap hari karena manajemen waktu yang masih kurang bagus.
  • Belum menyelesaikan naskah novel teenlit yang rencananya hanya dikerjakan dalam waktu 3 minggu. Penyebabnya, kurang bahan, sering kumat malasnya, dan terlalu banyak alasan lainnya.
  • Hidup sehat, tidur teratur, olahraga. Penyebabnya sama, masih terlalu banyak alasan ini-itu, mengandalkan mood, dan malas.

Apa Target untuk 99 Hari ke Depan?

  • Menyelesaikan novel teenlit sesegera mungkin.
  • Bikin dua konsep untuk buku baru.
  • Terima dua naskah editan baru.

Kesimpulan

Kesimpulan yang akhirnya saya dapatkan setelah melakukan evaluasi diri sekaligus mengevaluasi target yang ingin saya capai, saya masih sangat lemah dalam hal manajemen waktu. Ada banyak teman yang mengatakan betapa beruntungnya saya karena anak sudah besar (dan tidak tinggal sama saya). Suami saya juga mengerti dan bisa mengurus dirinya sendiri sehingga saya memiliki banyak waktu untuk menulis.

Tetapi faktanya, semakin memiliki banyak waktu, semakin terbuka peluang untuk bersantai dan meremehkan keberadaan waktu itu sendiri. Disadari maupun tidak disadari, saya sering lalai, menganggap masih banyak waktu dan memilih melakukan hal lain yang sama sekali melenceng dari target yang telah saya tetapkan.

Bagaimana dengan kamu? Sudahkah kamu melakukan evaluasi diri dan menetapkan target yang mau kamu capai? Bagaimana cara kamu melakukannya? Sharing yuk di kolom komentar.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

Tinggalkan komentar