Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (2): Memanfaatkan 5W + 1 H untuk Menggali Ide Tulisan

Home » Tips Menulis » Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (2): Memanfaatkan 5W + 1 H untuk Menggali Ide Tulisan

Sebelum saya melanjutkan pembahasan mengenai tips 30 hari menulis nonfiksi, saya perlu minta maaf dulu nih karena bagian kedua dan seterusnya dari seri ini ternyata membutuhkan waktu tunggu yang lama akibat kesibukan yang tak ada habisnya (sok sibuk ini ceritanya… hahaha). Oke, kali ini kita akan membahas cara memanfaatkan rumus 5W + 1H untuk menggali ide tulisan.

Seri Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi

Rencananya, memang saya akan berbagi tips menulis nonfiksi dalam 30 hari dalam beberapa parta. Nah, semoga mulai seri ke-2 ini, saya bisa konsisten menuliskannya setiap hari dan bisa sedikit berbagi pengalaman saya dalam menulis buku nonfiksi.

Pada seri sebelumnya, Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (1): Melakukan Persiapan, kita sudah membahas mengenai persiapan yang perlu dilakukan. Maksud dari persiapan di sini adalah mempersiapkan mental kita untuk tetap semangat dan bertekad kuat menyelesaikan tulisan.

Menulis itu gampang-gampang susah. Butuh tekad yang kuat untuk memulai paragraf pertama dan menyelesaikannya hingga paragraf terakhir. Kalau sudah yakin ingin menulis buku nonfiksi, sudah bertekad dan bersemangat, maka mari kita lanjutkan tahap berikutnya, yaitu memanfaatkan 5W + 1 H untuk menggali ide tulisan.

Memanfaatkan 5W + 1H untuk Menggali Ide Tulisan

Untuk memasuki proses menulis, ada baiknya kita tahu dulu apa yang mau kita tulis. Bagaimana cara menggali ide? Ada satu rumus yang hingga hari ini masih banyak digunakan para penulis untuk menggali ide, yaitu rumus 5W + 1H (What, Where, When, Why, Who, dan How). Rumus ini dikenal pula dengan nama Kipling Method (Metode Kipling) karena diambil dari puisi yang diciptakan Rudyard Kipling pada 1902.

Puisinya tersebut berbunyi:

I have six faithful serving men.
They taught me all i knew.
Their names are What and Where and When.
And Why and How and Who.

Meski awalnya rumus ini banyak digunakan untuk menulis puisi, namun sejalan dengan waktu juga digunakan untuk menulis beragam karya tulis, mulai dari esai, cerpen, opini, berita, novel, menulis naskah-naskah nonfiksi lainnya, bahkan juga digunakan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi.

Cara Menerapkan Rumus 5W + 1H

Dalam buku saya yang berjudul 99 Cara Menyelesaikan Masalah ala Sherlock Holmes, saya ada menuliskan mengenai Sherlock yang menggunakan 5W + 1H untuk menyelesaikan kasus Peristiwa di Sekolah Priory. Lalu, bagaimana caranya menggunakan rumus 5W + 1H untuk menemukan ide tulisan

1. What = Apa

Apa yang ingin ditulis? Ini hal pertama yang harus kita tentukan, apakah mengenai pengetahuan baru, trik dan tips, teknologi terbaru, mengenai kesehatan, dan sebagainya. Usahakan untuk menentukan “apa” ini sesuai dengan minat serta yang benar-benar kita kuasai agar proses penulisan lebih mudah.

Tidak ada pantangan kalau mau menulis hal-hal yang tak dikuasai, asalkan ada riset terlebih dahulu dan disertai dengan data dan fakta yang lengkap. Contoh: kita ingin menulis tentang pengalaman melakukan perjalanan ke suatu tempat. Nah, fokuslah pada apa yang kita rasakan selama melakukan perjalanan tersebut.

2. Where = Di mana

Pada bagian ini, kita menentukan di mana lokasi atau tempat yang hendak kita jadikan bahan tulisan. Seperti contoh pada poin 1, kita melakukan perjalanan ke suatu tempat maka sebutkan di mana lokasinya secara lengkap dan jelas, misalnya di provinsi, kota, bahkan kalau perlu di desa apa, sehingga pembaca tulisan kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas. Lengkapi dengan peta dan foto juga lebih baik untuk membantu kita menuliskan deskripsi lokasi.

3. When = Kapan

Kapan di sini tentunya berhubungan dengan dua poin sebelumnya dan menunjukkan keterangan waktu secara lengkap, mulai tanggal, hari, dan kalau perlu jam. Jika kita hubungkan kembali dengan contoh melakukan perjalanan, maka yang perlu kita tulis adalah keseluruhan keterangan waktu. Kapan mulai melakukan perjalanan? Berapa lama perjalanan dilakukan?

4. Why = Mengapa

Nah ini nih yang mungkin pembahasannya bisa lebih panjang karena berkaitan dengan alasan, mengapa kita melakukan perjalanan dan mengapa pula kita ingin menuliskannya?

Bisa saja melakukan perjalanan dengan tujuan untuk bersenang-senang sekaligus mengeksplorasi tempat tujuan. Atau kita melakukan perjalanan untuk mencari tambahan materi bagi tulisan, untuk memperkenalkan daerah-daerah wisata keren yang ada di Indonesia, dan sebagainya.

Alasan apa pun yang mendorong kita melakukan perjalanan juga menuliskannya adalah hak kita sepenuhnya. Tetapi ingat, tetap ada rambu-rambu lho yang perlu kita perhatikan, misalnya tidak mengangkat masalah suku, agama, dan ras (SARA) atau alasan lain yang malah mengaburkan data dan fakta sebenarnya.

5. Who = Siapa

Pada bagian “siapa” ini, kita perlu memasukkan subjek agar tulisan lebih hidup. Kembali ke contoh melakukan perjalanan, maka siapa saja yang melakukan perjalanan, apa hubungannya dengan kita, dan boleh pula kita tuliskan alasan kita dan mereka bisa melakukan perjalanan bersama-sama.

Selain itu, kita juga bisa memasukkan orang-orang yang kita temui selama perjalanan. Misalnya, seorang penjual kerajinan khas yang kebetulan berjualan di tempat wisata yang kita datangi. Orang tersebut bisa kita jadikan sumber referensi terpercaya berkaitan dengan situasi sebenarnya di tempat wisata.

6. How = Bagaimana

Bagian terakhir dari menggali ide untuk tulisan nonfiksi kita adalah menerangkan bagaimana atau proses yang dilalui saat melakukan “apa” tadi. Masih menggunakan contoh mengenai perjalanan, maka yang akan kita tuliskan adalah bagaimana keseluruhan proses perjalanan yang kita lalui.

Kita bisa menuliskan alat transportasi apa yang kita gunakan, bagaimana kita menemukan alat transportasi tersebut, bagaimana kenyamanan menggunakan alat transportasinya, bagaimana perjalanan yang dilalui, dan sebagainya. Semakin lengkap dan detail kita menuliskannya akan semakin baik karena setiap tulisan yang baik adalah yang memberi manfaat bagi pembacanya.

Apakah Urutan Dalam 5W + 1H Baku?

Dalam penerapannya, urutan 5W + 1H ini tidaklah baku. Kita bisa membolak-baliknya sesuatu dengan kebutuhan dan kesesuaian naskah. What tidak harus selalu kita tulis di bab atau paragraf pertama, misalnya. Kreatiflah memadu padankan informasi dalam tulisan agar pembaca tidak bosan. Biarkan tulisan mengalir sesuai dengan gaya bahasa yang kita gunakan. Setiap penulis pasti memiliki gaya bahasa yang berbeda. Yang penting enak dibaca dan mudah dipahami.

Selamat mencoba menggali ide tulisan dengan memanfaatkan 5W + 1 H untuk menggali ide.
Semoga bermanfaat.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

Satu pemikiran pada “Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (2): Memanfaatkan 5W + 1 H untuk Menggali Ide Tulisan”

  1. Kalo aku biasanya langsung nulis aja mbak, ga pake struktur2. Tapi kalo nulis artikel travelling kayanya cocok ya pake method ini
    Btw desain blognya bagus mbak. Salam kenal 🙂

    Balas

Tinggalkan komentar