Gambar : doc. pribadi |
Tanpa terasa, waktu begitu cepat berlalu. Dari detik per detik yang melaju menjadi alunan menit. Satu jam demi satu jam mengubah hari. Lalu bulan pun berganti tanpa pernah menunggu kita bersiap diri. Hal ini membuat apa pun yang kita lalui di dalam hidup melesat sedemikian pesat.
Rasanya, baru kemarin aku melihat parade kembang api di lapangan Simpang Lima bersama suami. Tahu-tahu, sekarang aku dihadapkan pada kalender yang sebentar lagi berganti. Dan mungkin tidak akan lama lagi, aku harus membeli satu kalender baru yang tahunnya pun sudah berganti.
Sepanjang tadi malam, sambil menemani suami yang (terlalu) bersemangat menjejali pikiran dan imajinasiku dengan setumpuk film, ada kelebatan-kelebatan ingatan yang bermain dalam kepalaku. Ada begitu banyak pertanyaan yang bergaung nyaring dan terlalu memekakkan. Juga ada banyak sekali kenangan yang sudah terlewati tanpa pernah bisa kuulangi lagi. Namun satu pertanyaan mendasar bergaung dalam gema berulang yang tidak mampu kusingkirkan.
Apa yang sudah kulakukan sepanjang Agustus yang baru saja kulewati?
Saat ada jeda pergantian film, aku pun bergegas melihat agendaku. Apa yang kutemukan membuatku terpaku. Aku mencoba membalik agendaku ke bulan-bulan sebelumnya. Dan aku semakin yakin, bahwa ada banyak hal yang harus kurenungkan kembali dalam pilihan-pilihan yang sudah kuambil selama ini
Film berikutnya kembali diputar. Dengan mata yang menatap ke layar monitor yang terus saja menampilkan berbagai adegan, ternyata pikiranku ikut berlari ke sana ke mari. Perenungan mendasarkan membuahkan sebuah hasil, kalau apa yang sudah berlalu tidak mungkin kuputar kembali seperti film yang sedang kutonton. Kenyataan itulah yang saat ini kuhadapi, apa pun yang sudah kulakukan sepanjang bulan Agustus ini, tidak akan pernah bisa kuulang kembali meski dengan niat untuk memperbaiki segala sesuatunya.
Semua yang sudah berlalu biarkanlah berlalu.
Ambil hikmah, jadikan pelajaran
Setelahnya lakukan perbaikan demi perbaikan di hari selanjutnya.
Hari ini, 1 September 2013
Ada banyak hal yang mulai kurancang kembali. Ada banyak kolom agenda yang mulai kutulisi sebagai planning dan target pribadi yang harus kucapai. Ada banyak rencana tertunda yang harus segera diwujudkan dalam bukti nyata. Serta ada banyak perbaikan, baik di dalam diri, di dalam berkarya serta di dalam kehidupanku sebagai manusia yang sesegera mungkin harus dilakukan.
Satu hal yang paling utama.
Dari seluruh rangkaian rencana, target dan lain sebagainya itu, dengan huruf besar akhirnya kutulis di agenda
AKU INGIN MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK LAGI DI HARI-HARI SELANJUTNYA
Bagaimana denganmu, Kawan?
Sudahkah kalian mengisi agenda September-mu dengan rencana, impian dan cita-cita yang ingin diwujudkan?