Tips Perawatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus

Home » Kesehatan » Tips Perawatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting, tidak terkecuali bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Tips perawatan gigi anak berkebutuhan khusus memang sedikit berbeda karena butuh perhatian dan pengetahuan lebih, mengingat anak berkebutuhan khusus lebih beresiko terhadap masalah gigi yang berpengaruh kepada kesehatan anak tersebut.

Bagaimana cara supaya anak ABK mau sikat gigi dan apa masalah kesehatan gigi anak berkebutuhan khusus? Yuk, simak pembahasan dari Mbak Nita Juwithafina dan tips yang sudah beliau lakukan. Tulisan ini adalah rangkuman berdasarkan pengalaman pribadi Mbak Nita menghadapi anak berkebutuhan khusus, ADHD.

Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus

Sebelum masuk ke tips, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu, siapa saja anak yang termasuk sebagai anak berkebutuhan khusus. Label anak berkebutuhan khusus hanya bisa dikeluarkan oleh dokter yang berkompeten, itu pun setelah melalui banyak observasi.

Menurut Wikipedia, anak berkebutuhan khusus, atau yang biasa disingkat ABK, adalah anak dengan karakteristik khusus, yang berbeda dengan anak pada umumnya. Anak-anak ini menunjukkan adanya ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Contoh anak berkebutuhan khusus, seperti autism, down syndrome, cerebral palsy, ADHD, gifted, asperger, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, dan lain lain.

Tips merawat gigi anak berkebutuhan khusus
Anak Berkebutuhan Khusus Adalah

Mbak Nita adalah mommy yang luar biasa karena beliau memiliki pengalaman menghadapi anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Untuk diketahui, ADHD terkenal dengan anak yang hyperaktif, selalu ingin bergerak, tidak kenal capek, dan biasanya susah beradaptasi pada sesuatu yang berkaitan sensorinya.

PR untuk anak ADHD ini adalah bagaimana menenangkan dia selagi tidak nyaman menerima proses sensori yang masuk, yang berakibat anak menjadi tantrum. Ada teknik yang selama ini Mbak Nita gunakan agar anak ADHD terbiasa dan bisa mengikuti instruksi, cara ini beliau peroleh dari pakar terapi Satria Kids Center (Pusat Terapi dan Tumbuh Kembang anak) yang bisa diikuti untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara supaya anak ABK mau sikat gigi.

Tips agar instruksi bisa diikuti oleh anak:

1. Instruksi Jelas

Pengucapan instruksi jelas dan selalu gunakan satu bahasa yang sama dalam memberikan instruksi. Tujuannya agar anak bisa lebih mudah memahami apa yang kita minta.

2. Instruksi Singkat

Gunakan cukup kata inti 2 atau 3 kata saja. Contoh : “Ezio, sikat gigi!”

Tidak dianjurkan menggunakan kalimat panjang, seperti: “Ezio, sikat gigi ya di kamar mandi, hidupkan lampu dulu.”

Instruksi yang panjang akan membuat anak bingung. Instruksi yang singkat memudahkan anak untuk memahami dan mudah untuk meniru.

3. Instruksi Tegas

Tegas berhubungan dengan intonasi suara, bukan volume. Tegas berbeda dengan membentak. Indikator tegas adalah pengucapan suku kata terakhir lebih pendek daripada suku kata sebelumnya. Contoh untuk kata “kumur”, maka intonasi tegasnya adalah “kuu-mur”, bukan “Ku -muuuuuur”.

4. Instruksi Tuntas

Setiap instruksi harus tuntas dilakukan. Bantu anak jika belum merespons. Bantu yang dimaksudkan di sini dalam artian, bantu anak untuk menuntaskan instruksinya, bukan kita sebagai orang tua yang bantu menyelesaikan instruksi itu untuk dia. Ulangi instruksi hingga 3 kali, lalu bantu anak untuk melakukannya.

Sebenarnya, masalah kesehatan gigi anak berkebutuhan khusus (ABK) ini sama dengan anak normal pada umumnya, yaitu gigi berlubang maupun gusi bengkak. Namun, karena anak berkebutuhan khusus mempunyai keterbatasan tertentu sehingga menyebabkan problematika tersebut lebih rentan terjadi pada anak ABK.

Belum lagi penanganan ketika menggosok gigi untuk menjaga kesehatan gigi itu butuh perlakuan khusus dan penuh kehati-hatian. Contoh pada anak ADHD atau yang mengalami Sensory Processing Disorder (Gangguan Proses Sensory), mereka akan sangat tidak nyaman dengan gigi digosok menggunakan sikat.

Karena merasa tidak nyaman ini reaksi yang ditimbulkan bermacam-macam, ada yang tantrum, ada yang lari ke pojokan, ada yang menangis sejadi-jadinya sehingga dalam proses menggosok gigi ini menjadi tidak sempurna. Efeknya tentu gigi akan lebih cepat bermasalah daripada anak normal yang cara menggosok giginya sudah benar. Lalu, bagaimana cara supaya anak ABK mau sikat gigi? Jawabannya adalah lakukan metode penyampaian instruksi seperti di atas secara rutin.

Perawatan gigi anak ABK itu kompleks, jika sakit akan lebih kompleks lagi. Tidak semua dokter gigi dan dokter gigi anak dapat mengatasi anak ABK, sementara untuk pengobatan gigi dibutuhkan ketenangan dari pasiennya.

Masalah kesehatan gigi anak berkebutuhan khusus dapat bertambah masalah lain jika dokter giginya tidak dapat menguasai anak ABK tersebut. Sehingga, sangat penting bagi orang tua anak berkebutuhan khusus mengetahui segala resiko yang mungkin akan terjadi pada gigi anak ABK agar dapat melakukan perawatan gigi rutin di rumah.

Tips perawatan gigi anak
Tips merawat gigi anak ABK

Tips Perawatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus

Tips berikut ini dapat digunakan orang tua dalam perawatan gigi anak berkebutuhan khusus:

1. Segerakan ke Dokter Gigi 

Segerakan ke Dokter Gigi, jika sudah ada kemungkinan anak terdiagnosa sebagai anak berkebutuhan khusus. Penegakan diagnosa anak berkebutuhan khusus memang tidak sebentar. Namun biasanya, dokter dan pihak-pihak yang menjadi observer sudah memberikan kisi-kisi mengenai keadaan anak kita.

Jika sudah memperoleh kisi-kisi tersebut segera konsultasikan ke dokter gigi. Ini berguna untuk mengetahui penanganan lebih lanjut, seperti cara perawatan gigi anak berkebutuhan khusus, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Pada kondisi tertentu, tidak jarang anak berkebutuhan khusus harus minum obat rutin, ini juga perlu disampaikan agar bisa sejalan, obat tetap diminum namun tidak merusak gigi anak. Jujurlah mengenai keadaan anak kepada dokter, agar dokter gigi bisa mengungkapkan analisa yang tepat.

2. Rawatlah Gigi Anak di Rumah dengan Rutin

Lakukan penyikatan gigi merata. Ini terdengar mudah, namun pada prateknya tidak mudah bagi seorang anak ABK menerima gesekan sikat pada gigi mereka. Atau ada juga sebagian anak tidak dapat menggenggam sikat gigi. Sehingga kita orang tua harus membantu tidak hanya membantu sikat gigi anak, namun juga membantu menenangkan anak tersebut.

Mengenai posisi buat posisi senyamannya untuk melakukan sikat gigi pada anak. Umumnya orang tua akan melakukan posisi memangku, dan melakukan sikat gigi dari belakang. Ketika awal pun aku melakukan cara ini, karena akan lebih mudah mengendalikan anak jika posisinya sama dengan kita ketimbang berlawanan.

3. Batasi Makanan Manis

Batasi makanan tertentu yang dikonsumsi anak, seperti yang manis dan yang lengket. Makanan manis-manis memang tidak terlalu dianjurkan untuk diberikan ke anak ABK dalam jumlah banyak. Makanan manis dan lengket sifatnya susah dibersihkan.

4. Lakukan Perawatan yang Konsisten

Konsistenkan perawatan gigi pada anak, sehingga terbentuk kebiasaan. Langkah ini akan terasa berat di awal, bahkan biasa diwarnai dengan penolakan dan tantrum. Tetaplah beri pengertian bukan ancaman, supaya anak mengerjakan tidak dalam keadaan terpaksa. Proses ini bisa berlangsung tidak dalam waktu yang singkat, namun akan membuat anak menjadi terbiasa dengan rutinitas ini.

Jika sudah menjadi kebiasaan, maka proses sikat gigi pada anak akan terasa lebih mudah. Tidak ada penolakan lagi dari anak dan tidak ada tantrum juga pada anak. Bahkan anak akan mengingatkan kita untuk menemaninya sikat gigi di malam hari. Mbak Nita mengatakan kalau proses ini benar-benar beliau rasakan pada anaknya sendiri, dari yang awal susah diajak menggosok gigi, sekarang sudah sadar sendiri bahwa setiap malam harus melakukan sikat gigi sebelum tidur.

Ketika sudah melakukan perawatan gigi rutin, tetapi gigi anak tetap bermasalah, maka segera periksakan kembali kondisi anak ke dokter gigi. Untuk memeriksa keadaan gigi pada anak berkebutuhan khusus biasanya tidak dapat dilakukan oleh dokter gigi umum biasa. Mengapa? Karena memeriksa gigi anak berkebutuhan khusus membutuhkan trik tertentu selain tentunya kesabaran level tinggi.

Trik yang dimaksudkan di sini adalah keahlian dokter gigi membuat anak menurut dengan apa yang diinstruksikan olehnya tanpa membuat anak tersebut merasa tersakiti. Hal ini yang menurut Mbak Nita letak kesulitannya. Terlebih tidak jarang anak berkebutuhan khusus tidak bisa duduk diam tenang ketika menjalani pemeriksaan.

Mbak Nita pernah bercerita dalam artikel yang beliau tulis di blognya dengan judul Ke Dokter Gigi Anak Berkebutuhan Khusus, tentang bagaimana pengalamannya membawa anaknya yang berkebutuhan khusus ke dokter gigi umum, dokter gigi anak, hingga menemukan dokter gigi anak yang tepat. Dalam tulisan tersebut, beliau juga sharing bagaimana tips memilih dokter gigi untuk anak berkebutuhan khusus.

Demikian tips perawatan gigi anak berkebutuhan khusus (ABK) dari Mbak Nita. Semoga bermanfaat.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

Tinggalkan komentar